Jumat, 14 Desember 2012

Part I. Nothing!


Aku kangen kita, kita yang dulu. Kita yang selalu saling mencari disaat tidak ada kabar, kita saling menunggu disaat kabar itu tak kunjung datang, kita yang selalu bersama melawan segala rasa takut akan kehilangan, kita yang berjuang untuk hubungan yang sudah kita jalin selama berbulan-bulan itu.
Entah… kenapa sekarang semuanya terasa berbeda. Sekarang aku sendiri, merasakan semuanya sendiri dan harus ku jalani sendiri. Hanya aku yang mencari kamu, hanya aku yang menunggu kamu, hanya aku yang melawan segala rasa akan takut kehilangan, hanya aku yang berjuang untuk mempertahankan hubungan dan perasaan ini.
Hampir 3 bulan aku merasakan seperti itu, entah sampai kapan aku merasakan kelelahan akan rasa itu. Jujur sebenarnya hati ini lelah, mata ini lelah harus mengeluarkan air mata lagi. Kamu datang dan pergi begitu saja, aku merasa apa aku sedang dipermainkan?
Apa kamu ga lelah terus terusan sakitin aku? Kamu yang membuatku menangis, kamu juga yang mengusap air mataku. Sudah sering aku menunjukan air mata di depanmu, tapi apa ga pernah terlintas di pikiran untuk tidak menyakitiku lagi?
Cuman kamu yang bisa membuat air mata ini terjatuh karena meningatmu, karena merindukan kamu. Air mata aku sangat mengenalmu, karena cuman kamu penyebab dia muncul setiap aku meningat semua tentang kamu.
Nyatanya sekarang kamu sudah mendapatkan penggantiku, dan yang aku tau kamu menyayanginya. Apa harus sesakit ini aku harus menerima semua kenyataan setelah aku merasakan sakit selama 3 bulan belakangan ini? Apa ga menyakitkan mengetahui seseorang yang dulu sayang sama aku, selalu ada buat aku, selalu mengusap air mataku, selalu memelukku disaat aku takut kini sekarang menyanyangi orang lain?
Aku senang kita masih cukup dekat beberapa bulan ini, aku masih bisa merasakan hangatnya kebersamaan kita, hanya ada canda dan tawa tidak ada air mata disaat pertemuan itu. Disaat aku di dekat kamu, aku selalu berusaha untuk tidak menangis, aku hanya bisa memberikan kamu senyuman aneh yang selalu aku berikan setiap kali bertemu kamu. Aku juga senang disaat kamu bilang sayang kamu lebih besar ke aku.
Jujur betapa ga sanggupnya saat ada di dekat kamu, aku takut merasakan kehilangan, aku takut rasa sayang itu hilang sepenuhnya, aku takut kamu ga akan kembali lagi di kehidupan aku. Aku takut pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir kita.
Malam ini, lagi lagi air mata yang menemani aku disaat aku mengingatmu. Capeeee tuhaaaan….. :’(
Aku lelah mengharapakan dia, aku lelah menunggu dia sedangkan dia ga pernah menunggu aku, aku lelah memperjuangkan semua itu padahal dia ga punya sedikit pun untuk memperjuangkan semua ini.