Aku kangen
kita, kita yang dulu. Kita yang selalu saling mencari disaat tidak ada kabar,
kita saling menunggu disaat kabar itu tak kunjung datang, kita yang selalu
bersama melawan segala rasa takut akan kehilangan, kita yang berjuang untuk
hubungan yang sudah kita jalin selama berbulan-bulan itu.
Entah…
kenapa sekarang semuanya terasa berbeda. Sekarang aku sendiri, merasakan
semuanya sendiri dan harus ku jalani sendiri. Hanya aku yang mencari kamu,
hanya aku yang menunggu kamu, hanya aku yang melawan segala rasa akan takut
kehilangan, hanya aku yang berjuang untuk mempertahankan hubungan dan perasaan
ini.
Hampir 3
bulan aku merasakan seperti itu, entah sampai kapan aku merasakan kelelahan
akan rasa itu. Jujur sebenarnya hati ini lelah, mata ini lelah harus
mengeluarkan air mata lagi. Kamu datang dan pergi begitu saja, aku merasa apa
aku sedang dipermainkan?
Apa kamu ga
lelah terus terusan sakitin aku? Kamu yang membuatku menangis, kamu juga yang
mengusap air mataku. Sudah sering aku menunjukan air mata di depanmu, tapi apa
ga pernah terlintas di pikiran untuk tidak menyakitiku lagi?
Cuman kamu
yang bisa membuat air mata ini terjatuh karena meningatmu, karena merindukan
kamu. Air mata aku sangat mengenalmu, karena cuman kamu penyebab dia muncul
setiap aku meningat semua tentang kamu.
Nyatanya
sekarang kamu sudah mendapatkan penggantiku, dan yang aku tau kamu
menyayanginya. Apa harus sesakit ini aku harus menerima semua kenyataan setelah
aku merasakan sakit selama 3 bulan belakangan ini? Apa ga menyakitkan mengetahui
seseorang yang dulu sayang sama aku, selalu ada buat aku, selalu mengusap air
mataku, selalu memelukku disaat aku takut kini sekarang menyanyangi orang lain?
Aku senang
kita masih cukup dekat beberapa bulan ini, aku masih bisa merasakan hangatnya
kebersamaan kita, hanya ada canda dan tawa tidak ada air mata disaat pertemuan
itu. Disaat aku di dekat kamu, aku selalu berusaha untuk tidak menangis, aku
hanya bisa memberikan kamu senyuman aneh yang selalu aku berikan setiap kali
bertemu kamu. Aku juga senang disaat kamu bilang sayang kamu lebih besar ke
aku.
Jujur betapa
ga sanggupnya saat ada di dekat kamu, aku takut merasakan kehilangan, aku takut
rasa sayang itu hilang sepenuhnya, aku takut kamu ga akan kembali lagi di
kehidupan aku. Aku takut pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir kita.
Malam ini,
lagi lagi air mata yang menemani aku disaat aku mengingatmu. Capeeee
tuhaaaan….. :’(
Aku lelah
mengharapakan dia, aku lelah menunggu dia sedangkan dia ga pernah menunggu aku,
aku lelah memperjuangkan semua itu padahal dia ga punya sedikit pun untuk
memperjuangkan semua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar